Selasa, 22 Maret 2011

Jembatan Meurandeh Ditopang Pohon Kelapa

Dua Kali Ambruk
Fri, Feb 11th 2011, 08:50

Jembatan Desa Meurandeh, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang kondisinya rusak parah. Sebagian besar tiang penyangga dan besi jembatan diganti warga dengan pohon kelapa. Meski sudah dua kali ambruk ke sungai namun sampai saat ini jembatan itu belum diperbaiki oleh pemerintah. Foto direkam Kamis (10/2). SERAMBI/M NASIR

KUALA SIMPANG – Sudah dua kali ambruk ke sungai namun sampai saat ini pemerintah belum juga memperbaiki sebuah jembatan di Kampong Meurandeh, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, sepanjang 100 meter. Kondisi jembatan itu memprihatinkan. Sebagian besar tiang penopang jembatan dipasang batang pohon kelapa oleh warga.

Pantauan Serambi, Kamis (10/2), besi H bagian bawah jembatan di beberapa bagian ada yang putus dan berkarat digantikan batang pohon kelapa. Begitu juga tiang penyangga ke sungai. Salah satu pondasi di ujung jembatan tidak ada lagi sudah rubuh ke sungai. Bagian sebelah kanan jembatan besi pengaman juga tidak ada.

Ketua Pemuda Kampong Meurandeh, Marzuki (30) mengatakan, pertama kali jembatan itu ambruk pada tahun 2006 akibat besi H berkarat dan putus. Kemudian secara swadaya masyarakat meperbaikinya dengan menyambung besi H yang putus dengan pohon kelapa. Begitu juga dengan tiang penyangga jembatan juga diganti dengan pohon kelapa yang dibeli Rp 300 ribu per batang.

Akhir Desember 2010 untuk kedua kalinya jembatan tersebut ambruk. Bagian ujung jembatan, rubuh ke dalam sungai. Agar bisa melewati jembatan tersebut, warga secara bergotong royong kembali memperbaikinya. Besi yang patah diganti dengan batang pohon kelapa dan menimbun bagian ujung jembatan dengan tanah. Kini kondisi ujung jembatan menurun dan melengkung.

Jembatan tersebut merupakan salah satu infrastruktur yang menghubungkan Desa Meurandeh dengan desa lainnya untuk mengeluarkan hasil bumi dan tangkapan laut. Truk yang berani melewati jembatan tersebut hanya jenis Chevrolet, sedangkan jenis truk colt tidak ada yang melintas lagi.

Warga sudah berulang kali meminta pemerintah, baik Pemerintah Aceh maupun Pemkab Aceh Tamiang agar segera memperbaiki jembatan tersebut. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan. “Jembatan ini sudah tidak layak pakai lagi. Jika tidak segera
diperbaiki, warga khawatir sewaktu-waktu akan memakan korban jiwa,” ujar Marzuki.(md)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar