Minggu, 14 November 2010

Tujuh Desa di Tamiang belum Terjamah Infrastruktur

Mon, Nov 15th 2010, 08:56

KUALA SIMPANG - Kendati anggaran pembangunan untuk Aceh tergolong besar, namun masih ada tujuh desa di Kecamatan Sekrak, Aceh Tamiang, belum tersentuh infratruktur jalan dan jembatan. Anggota DPR RI Muslem dari Partai Demokrat mengungkapkan kondisi tersebut saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Sikumur, Kecamatan Sekrak, Aceh Tamiang, Sabtu (13/11).

Beberapa kali mobil yang ditumpanginya terpaksa didorong dan penumpang diturunkan karena jalan dan jembatan rusak parah. Karena belum dibangun jalan darat, untuk menuju ke Desa Sikumur harus melewati jalan dari Kecamatan Banda Pusaka, kemudian rombongan naik getek menyeberangi Sungai Tamiang menuju desa yang dituju.

Camat Sekrak, Jalaluddin di hadapan warga Desa Sikumur dan anggota DPR RI Muslem dan Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Nora Idah Nita mengatakan, jalan yang rombongan lalui itu merupakan jalan yang sudah ada sejak Belanda. “Inilah kondisi suram sampai hari ini begitulah keadaannya namun lebih lebih suram lagi Kecamatan Sekrak,” ujarnya.

Dikatakan Camat, Kampung Sikumur sudah ada sejak 60 tahun lalu, tapi pembangunananya baru mau dimulai. Masih ada tujuh kampong, Juar, Sulum, Sikumur, Pematang Durian, Jambo Rambong, Suka Mulia yang belum memiliki jalan darat dan jembatan, selama ini warga menggunakan akses transportasi melalui jalur Sungai Tamiang.

“Kalau seperti ini Kecamatan Sekrak sama artinya Sekrak belum merdeka dalam arti pembangunan diberbagai bidang, sehingga pihaknya dibantu datok melakukan berbagai terobosan termasuk pada pemerintah provinsi,” ujarnya

Bayangkan, 60 tahun tidak dibangun jembatan dalan jalan, semua askesnya melalui boat, kalau tidak diperhatikan maka 30 tahun akan datang Sikumur tetap seperti ini. Namun, Camat juga mengingatkan warga agar bersabar karena untuk membangun tidak mudah seperti membalik telapan tangan.

“Kalau jalan terbangun, harga getah karet dari Rp 11 ribu bisa menjadi Rp 13 ribu. “Ini potret gelap desa terisolir dan suram di Kecamatan Sekrak, kalau tidak diperhatikan akan gelap gulita,” tambah Camat. Ia berharap Muslem memperjuangkan program pembangunan untuk kemajuan Aceh Tamiang khususnya Sekrak.

Saat ini badan jalan yang mulai dikerjakan, mulai dari Desa Lubuk Siduk menuju Desa Pematang Durian hingga tembus ke Desa Baleng Karang di perbatasan aatara Aceh Tamiang dan Aceh Timur sepanjang 40 kilometer

Menanggapi keluhan warga, anggota DPR RI, Muslem mengajak warga untuk tak bosan-bosannya memperjuangkan aspirasi untuk kemajuan daerah dan harapan jalan berlumpur ke depan bisa mendapat pengaspalan sehingga seluruh hasil pertanian yang ada di Kecamatan Sekrak bisa mempunyai nilai tambah untuk pendapatan ekonomi warga.

“Selama ini Aceh kita gaung-gaungkan mendapatkan anggaran yang besar yang diberikan pusat, namun kenyataanya masih banyak desa-desa yang belum terjamah infrastruktur jalan dan jembatan. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.(md)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar