Selasa, 23 November 2010

Murid SD Bersampan ke Sekolah

Getek tak Berfungsi
Mon, Nov 22nd 2010, 10:54

KUALA SIMPANG - Kendati baru dibuat tahun 2009 lalu dengan menghabiskan APBK Aceh Tamiang Rp 300 juta, namun getek (rakit) untuk penyeberangan warga Kampong Baleng Karang, Kecamatan Sekrak, Aceh Tamiang, hanya berfungsi selama enam bulan. Ssetelah itu rusak karena papannya berkualitas rendah.

Akibatnya sejumlah murid Sekolah Dasar (SD) desa itu terpaksa menggunakan sampan untuk menyeberangi Sungai Tamiang pergi ke sekolah di Desa Batu Bedulang, Kecamatan Bandar Pusaka. Kondisi ini dinilai sangat rawan terjadi kecelakaan pada saat air sungai meluap akibat banjir.

Datok Kampong Baleng Karang, Sabar Ali kepada Serambi, Minggu (21/11) mengatakan, karena tak ada sekolah di desanya, setiap hari anak warga terpaksa menyeberangi Sungai Tamiang dengan menggunakan boat dan sampan. “Mereka sekolah di Desa Batu Bedulang,” ujarnya.

Jika air sungai banjir, kebanyakan orang tua murid terpaksa melarang anaknya ke sekolah. “Orang tuanya tidak berani melepaskan mereka, khawatir arus sungai yang deras membalikkan sampan. Sering murid SD terbalik sampannya pada musim sungai banjir antara November dan Desember,” sebut Sabar

Sebenarnya, kata Sabar, di desa mereka sudah dibangun dua ruang belajar pada tahun 2007, bahkan peletakan batu pembangunan dilakukan oleh Bupati Aceh Tamiang. Tapi sampai sekarang tidak difungsikan, karena lantai ruang belajar itu kasar dan tanpa plafon, serta tidak ada mobiler sekolah.

“Padahal, jika dua lokal tersebut difungsikan, anak-anak warga yang duduk di bangku kelas satu bisa sekolah di desa tanpa harus menyebrangi Sungai Tamiang,” tambahnya.

Dikatakan Sabar, pada tahun 2009, pemerintah membuat proyek getek untuk penyeberangan warga dari Desa Baleng Karang ke Desa Batu Bedulang. Namun getek tersebut hanya berfungsi enam bulan setelah itu terkapar di pinggir sungai dan tidak bisa difungsikan lagi.

“Alas papan getek yang seharusnya dibuat dari kayu berkelas tapi dipakai kayu durian dan kayu sembarang. Padahal anggaran untuk pembuatan getek tersebut Rp 300 juta lebih. Nggak bisa dibilanglah, untuk menyeberangpun nggak bisa, “ ujarnya.(md)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar