Rabu, 01 Juni 2011

Abrasi Sungai Kampong Mulai Hantam Warga

Thu, Mar 31st 2011, 09:02


Abrasi Sungai Tamiang kian mengganas. Warga berharap pemerintah membangun tanggul di sepanjang tebing sungai tersebut. Foto direkam Rabu (30/3). SERAMBI/M NASIR

KUALA SIMPANG–Pemkab Aceh Tamiang dinilai kurang peduli terhadap abrasi Sungai Kampong (desa) Selamat, Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang yang semakian parah. Setiap hari erosi menghantam pemukiman warga. Kondisi ini sudah terjadi sejak 15 tahun yang lalu, sehingga mengkhawatirkan puluhan warga yang rumahnya berdekatan dengan tebing sungai.

Datok Kampong Seulamat, Poniran kepada Serambi, Rabu (30/3) mengatakan, abrasi Sungai Selamat sudah terjadi sejak 15 tahun yang lalu. Saat itu jarak tebing sungai dengan rumah warga sekitar 100 meter, namun saat ini jaraknya tinggal delapan meter. Berulang kali warga sudah mengusulkan proposal pembangunan bronjong tebing sungai kepada pemerintah, namun sampai saat ini belum ada tanggapan.

Bukan saja pemukiman warga yang terancam, setengah badan jalan desa juga sudah runtuh. Abrasi sungai sudah mencapai 650 meter. “Setiap hujan tebing sungai runtuh, terlebih kalau hujan lebat tanah yang runtuh besar-besar,” ujarnya.

Warga yang tidak terbiasa melewati jalan tersebut dipastikan tidak berani melewatinya terlebih bagi kenderaan yang membawa muatan barang. “Mau tidak mau warga harus melewati jalan tersebut, karena tidak ada jalan lain,” ujarnya.

Sudah dua warga menjadi korban jatuh ke dalam jurang bersama sepeda motornya ke dalam sungai sejauh 15 meter. “Untung orang Desa Selamat bisa berenang sedikit-sedikit, kalau warga luar desa lain tidak berani jamin selamat karena kondisi air sungai dalam,” ujarnya.

Mereka sangat mengharapkan agar Pemerintah Aceh turun tangan membangun bronjong sungai untuk mengantisipasi runtuhan tanah tebing sungai lebih jauh lagi, karena jaraknya saat ini sangat dekat dengan rumah penduduk. Pembangunan tersebut selain mengantisipasi terjadinya longsor juga diharapkan menanggulangi reruntuhan pemukiman penduduk.

“Saya sangat mengharapkan pembangunan brojong dibangun secepatnya, apalagi musim hujan yang tidak menentu dapat meruntuhkan lahan pemukiman warga yang berada di bantaran sungai,” ujar Amat, warga lainnya.(md)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar